Jumat, 28 Agustus 2015

4 Trick Memutar dr rochelle skin expert Bayi yang Sungsang

4 Trick Memutar dr rochelle skin expert Bayi yang Sungsang

 Betapa menyenangkan menanti hari-hari kelahiran janin yang berada di dalam rahim. USG tiap bulan yang dilakukan, membuat ayah dan bunda merasa dekat dengannya dan terkadang membayangkan rupanya. Apakah ia seperti ayah, atau seperti bunda?
Setiap USG, baik ayah dan bunda berdebar-debar menunggu pemeriksaan dokter. Apakah beliau normal? Apakah berat badannya cukup? Apakah tipe kelaminnya, cowok atau perempuan? Apakah posisinya sudah sesuai? dan “apakah-apakah” lainnya yang menimbulkan tanya dan kekhawatiran.

dr rochelle skin expert

 Kebersamaan bunda dengan si janin memang menimbulkan perasaan dekat namun kebersamaan itu tak mampu membuat bunda dan juga ayah yakin bagaimana keadaannya sesungguhnya. Hanya upaya maksimallah yang bakal dilakukan sembari masihlah berdo’a pada Tuhan Yang Maha Esa agar bunda dan si janin diberi kesehatan dan kelancaran dalam melalui hari demi hari menjelang persalinan.
 Di dalam rahim, bayi menikmati tempatnya dengan cara berjungkir balik sambil sesekali mengisap jempolnya. Berenang-renang di dalam cairan ketuban yakni ketertarikan lainnya. Tetapi seiring bertambahnya usia kehamilan dan bertambahnya berat badannya, lama-kelamaan ruang geraknya menjadi lebih terbatas. Si jabang bayi hanya dapat menyikut dan menendang saja.
 Memasuki minggu ke 36-37, janin biasanya mengatur posisinya secara alamiah. Kepalanya akan berada di bawah. Tetapi Sayang tak semuanya “setuju” dengan posisi itu. Ada yang tetap dgn posisi kepala di atas (kurang lebih 3-4%). Posisi inilah yang dikenal bersama istilah sungsang (terbalik).

 *Pada posisi ini, kaki atau bokong dari si jabang bayi berada di rongga panggul dan mulut rahim (cervix) bundanya. Dgn demikian, dalam proses persalinan normal, beliau akan lahir dengan posisi kaki atau bokong ke luar lebih dulu. Perihal yang dianggap kelainan sebab menyulitkan ibu dan bayi ini disebabkan oleh 2 hal :

 -Faktor yang berasal dari bunda. Perihal yang berasal dari bunda ini bisa disebabkan oleh kondisi rahim yang longgar. Bunda yang sudah pernah hamil pada awal mulanya kebanyakan memiliki rahim yang lebih longgar sehingga jabang bayi mudah berputar-putar di dalamnya. di luar itu, dapat serta disebabkan oleh ukuran rongga panggul yang kecil(panggul, sektor dalam tubuh bunda, bukan pinggul luar), tumor (miom), atau letak plasenta yang di bawah.
 -Faktor yang berasal dari janin. Elemen ini dapat saja terjadi jikalau ukuran janin lebih besar daripada ukuran rahim ibu. Kala dapat memasuki rongga panggul menuju posisi normal menjelang persalinan, ia terpental kembali dan tak dapat lagi berputar ke bawah. Bisa juga terjadi bila janin mengalami kelainan volume otak (anensefali), kondisi ini menyebabkannya sulit turun ke bawah. Kehamilan kembar pula berisiko sungsang.

 *Jangan terburu-buru menyetujui persalinan secara operasi. Janin terus bisa diupayakan lahir secara normal bersama catatan :

 Bobot badan janin 2,5 – 3,5 kg. Jika bobotnya diatas itu, disarankan persalinan caesar utk menghindari cedera otot leher bayi.
Jikalau posisi kepala janin terlihat menunduk (melalui pemeriksaan USG). Apabila menengadah dan dipaksakan lahir normal, risikonya bayi mengalami patah tulang punggung bagian atas dan menyebabkan radang otak.
 Persalinan bunda bukan yakni persalinan pertama karena pada persalinan setelah persalinan (normal) perdana kali, panggul sudah lebih “berpengalaman” dilalui oleh janin.
 Upaya “manipulasi putar” masihlah akan diupayakan kalau ke3 hal tersebut di atas terpenuhi. Namun tidak pada semua bunda sanggup diupayakan manipulasi putar ini. Ada 3 kondisi bunda yang tak boleh mengalami manipulasi putar secara manual, merupakan :

 Bunda penderita hipertensi.
 Bunda yang pernah menjalani operasi caesar.
 Bunda yang punya kasus plasenta dibawah.

 *Di luar daripada itu, bunda dapat mencoba teknik-teknik berikut (seperti yang dimuat dalam majalah Parents Guide Vol II No. 8/2004) :

 -Knee-Chest Position. Dilakukan seperti sedang bersujud. Kepala di bawah dan bokong menungging. Ini dilakukan sejumlah 3 kali sehari, sewaktu 10 – 15 menit.
 -Pelvic Rocking. Dilakukan dengan cara berlutut bersama tangan dan lutut, mirip posisi anjing duduk. Pelan-pelan angkat panggul sampai punggung lurus, lalu kembali ke posisi semula agar panggul rileks. Dilakukan banyaknya 3 kali sehari, sebanyak 30 -40 kali.
 -Slantboard Tilt. Berbaring dengan meletakkan bantal di bawah punggung. Angkat pinggul sambil menekuk lutut dan bertumpu terhadap kedua telapak kaki. Rileks dan ambil napas dalam-dalam. Dilakukan sejumlah 3 kali sehari tatkala 10-15 menit, di usia kehamilan 32-35 minggu.
 -Merangkak. Dilakukan 2-3 kali sehari, selagi 10 menit. Melakukan dengan rileks.
Yang namanya berupaya harus dilakukan semaksimal kemungkinan saja, hasil akhirnya ayah dan bunda serahkan kepada Tuhan. Yang tak kalah pentingnya dalam menanti hadirnya sang buah hati ialah ketenangan hati ayah dan bunda agar mental semakin siap menghadapi kebersamaan dgn sang buah hati.

 4 Trik Memutar Bayi yang Sungsang

 Betapa menyenangkan menanti hari-hari kelahiran janin yang berada di dalam rahim. USG tiap bulan yang dilakukan, membuat ayah dan bunda merasa dekat dengannya dan terkadang membayangkan rupanya. Apakah ia seperti ayah, atau seperti bunda?
Setiap USG, baik ayah dan bunda berdebar-debar menunggu pemeriksaan dokter. Apakah dirinya normal? Apakah berat badannya cukup? Apakah kategori kelaminnya, laki-laki atau perempuan? Apakah posisinya sudah tepat? dan “apakah-apakah” lainnya yang menimbulkan tanya dan kekhawatiran.
 Kebersamaan bunda dengan si janin memang lah menimbulkan perasaan dekat namun kebersamaan itu tak sanggup membuat bunda dan pula ayah yakin macam mana keadaannya sesungguhnya. Hanya upaya maksimallah yang bisa dilakukan sembari masihlah berdo’a terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar bunda dan si janin diberi kesehatan dan kelancaran dalam melalui hari demi hari menjelang persalinan.
 Di dalam rahim, bayi menikmati tempatnya dengan cara berjungkir balik sambil sesekali mengisap jempolnya. Berenang-renang di dalam cairan ketuban adalah kesukaan lainnya. Namun seiring bertambahnya usia kehamilan dan bertambahnya berat badannya, lama-kelamaan ruang geraknya menjadi lebih terbatas. Si jabang bayi hanya bisa menyikut dan menendang saja.
 Memasuki minggu ke 36-37, janin biasanya mengatur posisinya bersama kiat alamiah. Kepalanya dapat berada di bawah. disayangkan tak semuanya “setuju” bersama posisi itu. Ada yang tetap dgn posisi kepala diatas (sekitar 3-4%). Posisi inilah yang dikenal bersama istilah sungsang (terbalik).

 *Pada posisi ini, kaki atau bokong dari si jabang bayi berada di rongga panggul dan mulut rahim (cervix) bundanya. Bersama demikian, dalam proses persalinan normal, ia dapat lahir dengan posisi kaki atau bokong ke luar lebih dulu. Elemen yang dianggap kelainan dikarenakan menyulitkan ibu dan bayi ini disebabkan oleh 2 perihal :

 -Faktor yang berasal dari bunda. Faktor yang berasal dari bunda ini bakal disebabkan oleh kondisi rahim yang longgar. Bunda yang sudah pernah hamil kepada awal mulanya biasanya memiliki rahim yang lebih longgar sehingga jabang bayi enteng berputar-putar di dalamnya. selain itu, dapat juga disebabkan oleh ukuran rongga panggul yang mungil(panggul, sektor dalam tubuh bunda, bukan pinggul luar), tumor (miom), atau letak plasenta yang dibawah.
 -Faktor yang berasal dari janin. Hal ini bisa saja berjalan bila ukuran janin lebih gede daripada ukuran rahim ibu. Kala akan memasuki rongga panggul menuju posisi normal menjelang persalinan, dirinya terpental kembali dan tak akan lagi berputar ke bawah. Bakal juga terjadi seandainya janin mengalami kelainan volume otak (anensefali), kondisi ini menyebabkannya sulit turun ke bawah. Kehamilan kembar juga berisiko sungsang.

 *Jangan terburu-buru menyetujui persalinan bersama trick operasi. Janin tetap sanggup diupayakan lahir bersama trick normal dengan catatan :

 Bobot badan janin 2,5 – 3,5 kg. Bila bobotnya di atas itu, disarankan persalinan caesar untuk menghindari cedera otot leher bayi.
Jikalau posisi kepala janin terlihat menunduk (melalui pemeriksaan USG). Kalau menengadah dan dipaksakan lahir normal, risikonya bayi mengalami patah tulang punggung sektor atas dan menyebabkan radang otak.
 Persalinan bunda bukan ialah persalinan pertama sebab kepada persalinan setelah persalinan (normal) mula-mula kali, panggul sudah lebih “berpengalaman” dilalui oleh janin.
 Upaya “manipulasi putar” konsisten akan diupayakan jikalau ke3 elemen itu di atas terpenuhi. Namun tidak pada seluruh bunda bisa diupayakan manipulasi putar ini. Ada 3 kondisi bunda yang tak boleh mengalami manipulasi putar dgn trik manual, yakni :

 Bunda penderita hipertensi.
 Bunda yang pernah menjalani operasi caesar.
 Bunda yang miliki kasus plasenta di bawah.

 *Di luar daripada itu, bunda bisa cobalah teknik-teknik berikut (seperti yang dimuat dalam majalah Parents Guide Vol II No. 8/2004) :

 -Knee-Chest Position. Dilakukan seperti sedang bersujud. Kepala di bawah dan bokong menungging. Ini dilakukan jumlahnya 3 kali sehari, tatkala 10 – 15 menit.
 -Pelvic Rocking. Dilakukan dengan cara berlutut dengan tangan dan lutut, mirip posisi anjing duduk. Pelan-pelan angkat panggul sampai punggung lurus, lalu kembali ke posisi semula agar panggul rileks. Dilakukan sebanyak 3 kali sehari, jumlahnya 30 -40 kali.
 -Slantboard Tilt. Berbaring dengan meletakkan bantal dibawah punggung. Angkat pinggul sambil menekuk lutut dan bertumpu pada kedua telapak kaki. Rileks dan ambil napas dalam-dalam. Dilakukan sejumlah 3 kali sehari selama 10-15 menit, di usia kehamilan 32-35 minggu.
dr rochelle skin expert
 -Merangkak. Dilakukan 2-3 kali sehari, tatkala 10 menit. Jalankan bersama rileks.
Yang namanya berikhtiar harus dilakukan semaksimal bisa saja, hasil akhirnya ayah dan bunda serahkan pada Tuhan. Yang tak kalah pentingnya dalam menanti hadirnya sang buah hati yakni ketenangan hati ayah dan bunda agar mental semakin siap menghadapi kebersamaan dengan sang buah hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog